Sunday, April 16, 2017

Tugas 2 softskill Pengantar Komputasi Modern

Jurnal Distributed Computing

Nama Kelompok : Adham Bachtiar
                               Agung Sergio
                               Galih Ramdhani

ABSTRAK

Dalam ilmu komputer, komputasi terdistribusi mempelajari penggunaan terkoordinasi dari komputer yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan perangkat lunak yang berbeda dengan sistem terpusat. Distributed computing merupakan bidang ilmu komputer yang mempelajari sistem terdistribusi.Sebuah sistem terdistribusi terdiri dari beberapa komputer otonom yang berkomunikasi melalui jaringan komputer. Komputer yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Suatu program komputer yang berjalan dalam sistem terdistribusi disebut program didistribusikan, dan didistribusikan pemrograman adalah proses menulis program tersebut. Distributed computing juga mengacu pada penggunaan sistem terdistribusi untuk memecahkan masalah komputasi. Dalam distributed computing, masalah dibagi menjadi banyak tugas, masing-masing yang diselesaikan oleh satu komputer.


Kata kunci : Distribusi, distributed, internet, computing, komputasi




BAB I
PENDAHULUAN
Distributed computing merupakan bidang ilmu komputer yang mempelajari sistem terdistribusi.Sebuah sistem terdistribusi terdiri dari beberapa komputer otonom yang berkomunikasi melalui jaringan komputer. Komputer yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Suatu program komputer yang berjalan dalam sistem terdistribusi disebut program didistribusikan, dan didistribusikan pemrograman adalah proses menulis program tersebut. Distributed computing juga mengacu pada penggunaan sistem terdistribusi untuk memecahkan masalah komputasi. Dalam distributed computing, masalah dibagi menjadi banyak tugas, masing-masing yang diselesaikan oleh satu komputer. [1]
Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan yang terkoordinasi dengan kapasitas yang jauh melebihi dari kapasitas individual komponen-komponennya.
Tujuan lain yang ingin dicapai dalam komputasi terdistribusi adalah transparansi. Kenyataan bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada lokasi fisik yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut. Transparansi ini memungkinkan pengguna sistem terdistribusi untuk melihat sumber daya yang terpisah tersebut seolah-olah sebagai satu sistem komputer tunggal, seperti yang biasa digunakannya.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam usaha menyatukan sumber daya yang terpisah ini antara lain adalah skalabilitas, dapat atau tidaknya sistem tersebut dikembangkan lebih jauh untuk mencakup sumber daya komputasi yang lebih banyak. [1]

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arsitektur Distibuted Computing
Banyak arsitektur perangkat lunak dan keras yang bervariasi yang digunakan untuk komputasi terdistribusi. Pada tingkat yang lebih rendah, penghubungan beberapa CPU dengan menggunakan jaringan sangat dibutuhkan. Pada tingkat yang lebih tinggi menghubungkan proses yang berjalan dalam CPU tersebut dengan sistem komunikasi juga dibutuhkan.
Arsitektur umum yang memungkinkan sistem terdistribusi antara lain: [2]
§  klien-server: klien menghubungi server untuk pengambilan data, kemudian server memformatnya dan menampilkannya ke pengguna.
§  arsitektur 3-tier: Kebanyakan aplikasi web adalah 3-Tier.
§  arsitektur N-tier: N-Tier biasanya menunjuk ke aplikasi web yang menyalurkan lagi permintaan kepada pelayanan enterprise. Aplikasi jenis ini paling berjasa bagi kesuksesan server aplikasi.
§  Tightly coupled: biasanya menunjuk kepada satu set mesin yang sangat bersatu yang menjalankan proses yang sama secara paralel, membagi tugas dalam bagian-bagian, dan kemudian mengumpulkan kembali dan menyatukannya sebagai hasil akhir.
§  Peer-to-peer: sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan. Dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer.
§  Service oriented di mana sistem diatur sebagai satu set pelayanan yang dapat diberikan melalui antar-muka standar.
§  Mobile code: berdasarkan prinsip arsitektur mendekatkan pemrosesan ke sumber data
§  Replicated repository: Di mana repository dibuat replikanya dan disebarkan ke dalam sistem untuk membantu pemrosesan online/offline dengan syarat keterlambatan pembaharuan data dapat diterima.

2.2 Infrastruktur Distributed Computing
Berikut ini adalah infrastruktur dari distributed computing :
§  Moab Grid Suite — Cluster workload management, reporting tools, and end user submission portal
§  Remote procedure call — This high-level communication mechanism allows processes on different machines to communicate using procedure calls even though they don't share the same address space.
§  Distributed objects — Systems like CORBA, Microsoft D/COMJava RMI, ReplicaNet 
§  SOAP
§  XML-RPC
§  GLOBE
§  Acute  — Distributed functional programming with migration based on OCaml.
§  PYRO — Python Remote Objects
§  BOINC — Berkeley Open Infrastructure for Network Computing
§  GLOBUS — Home of the Globus Toolkit

2.3  Proyek Menggunakan Distributed Computing
Komputasi terdistribusi pada dasarnya adalah sebuah infrastruktur yang menghubungkan sebuah komputer dengan komputer lain di seluruh dunia yang bertujuan untuk melakukan suatu komputasi yang rumit sehingga suatu proyek yang rumit dan memakan waktu lama oleh satu superkomputer hanya membutuhkan waktu yang lebih sedikit jika dilakukan dengan sistem komputasi terdistribusi. Sebagai gambaran superkomputer tercepat per Juni 2005 yang dipegang oleh Bluegene/L memiliki kecepatan komputasi 136.800 GFlops atau 136,8 TFlops. Sedangkan sebuah komputer Pentium 4 memiliki kecepatan rata-rata 1.3 GFlops. Menurut buku rekor Guinness, proyek seti@home sejak diluncurkan pada 17 Mei 1999 hingga Juli 2001 telah mencapai komputasi sebesar 890 ZFlops. [2]
2.3.1 GRID
          GRID adalah suatu proyek yang menggunakan sistem komputasi terdistribusi yang bertujuan untuk penelitian terhadap kanker, antraks, cacar dan proyek Human Proteome Folding Project. Per 13 September 2005, GRID telah memiliki 1.283.184 user dengan total 3.380.882 komputer dengan cpu time mencapai 434.312 tahun 27 hari 8 menit 30 menit 7 detik.

Daftar Negara dengan cpu time tertinggi
No.    Negara                            Total cpu time (tahun:hari:jam:menit:detik)
1        Anonymous                   151,308:136:09:28:33
2        Amerika Serikat            124,834:135:15:34:40
3        Britania Raya                 35,955:281:11:09:43
4        Jepang                            32,775:327:21:51:18
5        Kanada                           12,333:241:20:12:52
6        Jerman                           8,791:172:04:10:58
7        Belanda                         6,367:225:21:41:59
8        Republik Tiongkok       5,132:325:02:46:00
9        Australia                       4,064:029:21:59:46
10      Polandia                        3,902:223:23:12:50
...               
56      Indonesia                       113:359:05:52:47


2.3.2 BOINC
BOINC atau Berkeley Open Infrastructure for Network Computing (BOINC) adalah sebuah infrastruktur komputasi terdistribusi yang dikembangkan oleh tim dari University of California, Berkeley Amerika Serikat. Perangkat lunaknya sendiri gratis dan open source yang dirilis di bawah GNU Lesser Public License. BOINC sendiri terdiri atas beberapa proyek.
2.3.3 SETI@home
SETI@home adalah proyek yang menggunakan sistem komputasi terdistribusi untuk melakukan perhitungan terhadap sinyal-sinyal dari angkasa luar yang sebagian besar berasal dari teleskop radio Arecibo untuk mencari kandidat terbaik bagi sinyal yang berasal dari extraterrestrial intelligence atau kecerdasan dari luar angkasa.
2.3.4 Climateprediction@net
Climateprediction@net adalah proyek yang menggunakan sistem komputasi terdistribusi untuk melakukan perhitungan rumit terhadap perubahan iklim.
2.3.5 Einstein@home
Einstein@home adalah proyek yang menggunakan sistem komputasi terdistribusi untuk melakukan pencarian terhadap bintang neutron berputar atau disebut juga pulsar dengan menggunakan data dari LIGO dan detektor gelombang gravitasi GEO.


2.3.6 LHC@home
LHC@home adalah proyek yang menggunakan sistem komputasi terdistribusi untuk melakukan simulasi perjalanan partikel di dalam sebuah Large Hadron Collider (LHC) yaitu sebuah mesin yang mempercepat partikel di dalam ruangan berbentuk donat. LHC@home sendiri menghasilkan komputasi sebesar LHC 15 Petabytes atau 15 juta Gigabytes per tahun.
2.3.7 Predictor @home
Predictor@home adalah proyek yang menggunakan sistem komputasi terdistribusi untuk melakukan perhitungan terhadap kemungkinan hubungan antara protein dengan suatu penyakit.
Daftar Negara dengan nilai tertinggi untuk total seluruh proyek BOINC
(per 13 September 2005)
No.    Negara                  Total cpu time (tahun:hari:jam:menit:detik)
1        Amerika Serikat  1,610,092,672
2        Jerman                 427,299,744
3        Britania Raya       371,713,792
4        Kanada                 191,907,664
5        Australia              111,986,128
6        Perancis               107,182,224
7        Belanda                95,328,368
8        Jepang                  85,162,256
9        Italia                    72,938,888
2.3.8 GIMPS
Great Internet Mersenne Prime Search (GIMPS) adalah sebuah proyek yang menggunakan sistem komputasi terdistribusi untuk melakukan perhitungan untuk mencari bilangan-bilangan yang merupakan bilangan prima Mersenne yaitu sebuah angka dengan rumus :
Mn = 2n − 1.
Delapan bilangan prima Mersenne terbesar ditemukan dengan menggunakan GIMPS. Bilangan prima Mersenne terbesar saat ini memiliki 9.808.358 digit angka. Lihat pula artikel mengenai bilangan prima terbesar yang diketahui.
PENUTUP
REFERENSI
ONLINE :

          

0 comments:

Post a Comment