Softskill Tugas Ke – 3
Galih Ramdhani
53413628
4IA12
Mengakui Kesalahan Diri
Sendiri
Menurut saya mengakui kesalahan merupakan suatu sikap
mulia, berani dan juga berjiwa besar. Mengakui
kesalahan bukanlah pertanda kelemahan kita. Justru diperlukan kekuatan yang
luar biasa besar untuk mampu melihat dan mengakui kesalahan yang telah kita
perbuat. Terlebih lagi untuk meminta maaf sekaligus membangun komitmen baru
untuk memperbaikinya. Maka, sebagai manusia kita takkan bisa mencapai
kesempurnaan. Hanya Allah saja yang Maha Sempurna. Kebijakan serta pelajaran
hidup takkan tercapai dengan mengejar kesempurnaan. Namun, kesalahan adalah
teman terbaik yang membisikkan bagaimana kita sebaiknya bertindak.
Dengan mengakui kesalahan, kita membungkam semua
celotehan dan mengubahnya menjadi rasa hormat. Yang perlu kita lakukan adalah
bertindak benar. Salah satunya, kita harus berani mengakui kesalahan. Saat
kanak-kanak dulu, betapa ngerinya kita mengakui kesalahan. Kita pasti akan
dihukum berdiri di depan kelas, atau menerima jeweran, yang meski tak menyakitkan
namun membuat hati terluka. Kita tahu, kita dihukum bukan karena mengakui
kesalahan, namun karena tak mau mengakui kesalahan pada waktunya. Bahkan,
kini pun masih banyak orang takut mengakui kesalahan. Padahal, dengan mengakui
kesalahan dan bersedia menerima konsekuensinya, kita dapat tertidur dengan
tenang di malam hari. Kita pun tak perlu takut untuk bangun keesokan harinya.
Ada keuntungan
yang dapat diperoleh dari pengakuan kesalahan yaitu:
- Tidak akan panjang-panjang berkutat dalam masalah yang itu saja (cepat selesai)
- Image diri akan dicap sebagai orang yang jujur (mau mengakui kesalahan) dan dapat dipercaya
- Membuat orang lain lebih cepat dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah
- Tidak akan mendapatkan cap sebagai “maling”
Mengakui kesalahan merupakan salah
satu modal menjadi seorang pemimpin. Hal ini dikarenakan, seorang pemimpin yang
baik mau bertanggung jawab atas perbuatan dirinya sendiri. Dengan mengakui
kesalahan berarti berani bertanggung jawab dan menuntaskan perbuatannya
sendiri. Baiknya ketika kita mengetahui jika kita salah kita harus mudah
mengucapkan maaf saya salah atau maaf saya kurang teliti. Jangan sampa rasa gengsi ataupun rasa egois
yang ada pada diri kita membuat kita menjadi seseorang yang buruk karena tidak mengakui
kesalahan diri sendiri. Seperti contoh jika kita dilingkungan pertemanan dan
membuat janji ingin belajar kelompok dan telat akui saja sjika kamu salah
karena tidak bisa on time. Kita cukup memberikan pejelasan apa yang kita alami.
Inshallah sih teman kita itu bisa mengerti keadaan yang kita sedang alami.
ketimbang
kita mengevaluasi dan mencari kesalahan orang lain, mengapa kita tidak
memulainya dari diri kita sendiri? Lakukanlah evaluasi diri sendiri, kesalahan
apa yang kita lakukan yang juga mungkin menyakiti orang lain. Sadari, akui
kesalahan kemudian meminta maaflah terlebih dahulu ketimbang menunggu orang
lain. Hampirilah kedamaian ketimbang menunggu kedamaian.
Belajar Meminta Maaf
Setelah
kamu sadar dan mengakui kesalahanmu, sekarang waktunya memikirkan cara meminta
maaf. Emang sih, meminta maaf dapat dilakukan dengan cara apapun. Mulai lewat
telepon, chat, maupun sepucuk surat yang akan bermakna bagi si penerima.
Tapi tentunya, minta maaf secara tatap muka langsung jauh lebih baik daripada
melalui media apapun. Hal ini karena kita dapat melihat reaksi lawan bicara.
Selain itu, meminta maaf pun ada trikny, yaitu:
1. Mendengarkan baik-baik jika kamu
dimarahi, biarkan orang itu menumpahkan kemarahan mereka. Usahakan untuk nggak
menyela atau mendebatnya. Saat dirasa amarahnya sudah mereda, barulah kamu
dapat menjelaskan alasan dibalik kesalahanmu dan meminta maaf.
2. Menyebutkan kesalahan dan penyeselanmu
kamu dan sahabat bertengkar karena kamu membocorkan rahasianya ke teman lain? Well,
pantas saja dia marah! Mulailah dengan berkata, “Aku salah telah membocorkan
rahasiamu ke mereka. Maafkan aku, aku jadi nggak enak sama kamu,”
3. Berjanji akan memperbaiki diri permintaan
maafmu nggak akan bermakna jika kamu mengulang kembali kesalahanmu. Kamu pun
dituntut untuk sungguh-sungguh memperbaiki diri. Kalau kamu dimarahi ortu
karena melanggar jam malam saat hang out, lalu kamu meminta maaf dan mengulanginya
lagi dengan pulang larut malam pada minggu depannya, udah pasti kamu bakal
makin nggak dipercaya sama ortumu kan?
0 comments:
Post a Comment